Bagi Anda yang eksis di dunia maya dan mengaku sebagai penikmat musik mancanegara pasti pernah mendengar nama Justin Bieber. Remaja berusia 17 tahun ini tidak hanya eksis di dunia musik, tetapi juga di media sosial. Halaman Facebook-nya disukai oleh 32 juta orang, channel YouTube atas nama “JustinBieberVEVO” diikuti oleh 860 ribu pelanggan, dan albumnya yang berjudul “My World” telah dimainkan sebanyak 38,5 juta kali di MySpace. Namun, tahukah Anda bahwa akun Twitter Justin Bieber berpotensi untuk membunuh?
Akhir tahun 2010, dikabarkan aktivitas Bieber dan pengikutnya sering kali memakan tempat hingga 3% dari keseluruhan server Twitter. Di tahun tersebut, pengguna Twitter baru mencapai sekitar 175 juta orang dan lebih dari 5 juta di antaranya menjadi pengikut Bieber. Seorang desainer dan blogger bernama Dustin Curtis menyebutkan bahwa setiap detiknya pelantun musik pop tersebut di-mention sebanyak 60 kali. Yang lebih parah lagi, setiap tweet-nya, yang hingga sekarang terhitung sebanyak 9 ribu tweet, secara bertubi-tubi di-Retweet oleh jutaan pengikutnya.
Saat ini, jumlah pengikut Bieber telah mencapai angka 10,5 juta orang. Sekarang bayangkan jika sang fenomena musik pop remaja ini mengirimkan tweet yang berisi link sebuah situs tertentu. Para pengikutnya secara bersamaan membuka link tersebut, lalu me-Retweet-nya dan jutaan pengguna Twitter lain membuka link yang sama. Jika hal itu sampai terjadi, sudah dapat dipastikan server situs dalam rentetan tweet tadi akan overloaded. Walaupun hanya bersifat sementara, akibat dari overloaded tersebut akan membuat situs yang bersangkutan tidak bisa diakses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar